A. Dalam ilmu navigasi , peta navigasi
disebut Charts navigasi
Charts Navigasi
menggabungkan aspek topografi, referensi umum dan peta tematik dan diproduksi
sebagai alat bantu navigasi untuk kapal, kapal dan pesawat. Pengetahuan khusus
biasanya diperlukan untuk membaca grafik.
Seperti peta topografi,
grafik biasanya dihasilkan oleh lembaga pemetaan pemerintah:
·
grafik navigasi laut biasanya diproduksi
oleh Angkatan Laut negara itu dan mungkin juga sipil badan pertahanan dan /
atau kewenangan manajemen pelabuhan
·
grafik navigasi udara biasanya
diproduksi oleh Airforce suatu negara ditambah lembaga sipil yang bertanggung
jawab untuk sipil kontrol lalu lintas udara dan regulasi
Juga, grafik navigasi
biasanya telah didefinisikan dengan baik standar yang benar-benar dipatuhi.
Menjelaskan
Beberapa Jargon - Perbedaan Antara Maps (peta) dan Charts (grafik)
Ketika orang-orang
mulai membuat peta 5.000 tahun yang lalu perbedaan secara bertahap muncul
tentang peta tanah dan peta laut / laut.
Untuk tanah mereka
disebut peta dan laut / laut mereka disebut grafik. Keduanya akan memetakan
pantai dan fitur-fiturnya. Namun grafik lebih mungkin untuk menunjukkan detail
tentang air dan tepi air, dengan sedikit informasi tentang tanah - kebalikan
dari peta. Secara khusus, fitur yang bisa berbahaya untuk kapal (misalnya batu
terendam) ditunjukkan sebagai besar detail pengetahuan dan skala (ukuran) dari
grafik akan memungkinkan. Juga, fitur tanah yang akan menjadi bantuan untuk
navigasi (misalnya tebing / tanjung atau mercusuar) akan ditampilkan, sementara
fitur yang penting bagi peta (misalnya jalan utama atau kota-kota pedalaman)
tidak akan ditampilkan.
Perbedaan lain adalah
bahwa grafik memiliki informasi khusus yang dibantu navigasi, terutama navigasi
out-of-sight tanah. Informasi ini termasuk hal-hal seperti kedalaman air,
lokasi mercusuar, fitur pesisir signifikan (misalnya gunung atau tanjung),
mawar kompas dan catatan teks (contoh catatan teks yang 'daerah biasanya
tertutup kabut', 'pasang yang kuat terjadi pada musim semi 'dan sebagainya).
Pada abad kedua puluh,
dengan kedatangan penerbangan, konvensi dikembangkan bahwa peta yang khusus
dibuat untuk membantu navigasi pesawat juga akan disebut grafik. Faktor kunci
dalam hal ini adalah bahwa mereka juga membutuhkan informasi khusus untuk
membantu navigasi.
Charts
laut Navigasi (marine)
Grafik gambar yang
digunakan di sini adalah dengan izin dari Australia Hidrografi Layanan; untuk
informasi lebih lanjut mengenai grafik navigasi laut Australia silahkan
kunjungi www.hydro.gov.au situs web mereka.
Grafik navigasi laut
(juga disebut sebagai grafik bahari) yang diproduksi di berbagai macam skala -
tergantung pada informasi yang tersedia dan sifat daerah yang sedang dipetakan.
Ini adalah ekstrak dari
grafik Australia yang meliputi bagian dari Samudera Hindia dan termasuk Ashmore
Reef.
Ekstrak pertama adalah
contoh dari tingkat informasi yang menunjukkan grafik di atas hamparan
Samudera. Ini termasuk informasi tentang kedalaman dasar laut di bawah
permukaan air. Angka-angka mengindikasikan kedalaman dikenal tempat individu
dan garis putus-putus merupakan indikasi baris yang sama mendalam - umumnya
disebut kontur batimetri (atau isobar) untuk membedakan mereka dari kontur
tanah. Ungu lingkaran adalah kompas mawar.
Ekstrak kedua adalah
sama seperti yang ditunjukkan dalam ekstrak pertama - yang terlihat di sini
dalam format yang lebih besar untuk kemudahan membaca. Lihat bagian tentang
peta yang direproduksi pada skala yang berbeda dalam Bagian Marginalia.
Perhatikan bahwa tingkat informasi yang diberikan tentang kedalaman jauh lebih
besar dari pada gambar pertama; hal ini karena perubahan kecil secara mendalam
di perairan dangkal bisa menjadi bahaya untuk pengiriman, sedangkan di air yang
lebih dalam itu tidak penting.
Charts
Air Navigation (navigasi udara)
Seperti grafik navigasi
laut, grafik navigasi udara diproduksi di berbagai macam skala - tergantung
pada informasi yang tersedia dan sifat daerah yang sedang dipetakan. Namun,
perbedaan mendasar antara keduanya adalah fungsi - untuk negara yang jelas:
grafik navigasi udara
yang digunakan oleh cepat menerbangkan pesawat yang bisa sangat tinggi di atas
tanah dan memiliki masalah keamanan yang signifikan ketika mendarat
grafik navigasi laut
dirancang untuk digunakan oleh kapal / perahu di permukaan air dan mereka
memiliki masalah keamanan yang signifikan ketika di air dangkal dan ketika
docking
Karena itu, grafik
navigasi udara terlihat sangat berbeda dengan grafik navigasi laut. Namun,
seperti grafik navigasi laut konvensi internasional adalah bahwa jika grafik
berwarna maka informasi navigasi khusus ditampilkan dalam warna ungu. Tidak
seperti grafik navigasi laut, navigasi udara grafik ketinggian selalu diberikan
dalam meter di atas permukaan laut.
Kedua contoh grafik
navigasi udara dari Dunia Aeronautical Bagan 1: 1 juta grafik skala dan
dirancang untuk digunakan oleh pesawat terbang jarak jauh.
Dengan pemikiran ini,
fitur lanskap utama yang ditampilkan pada peta adalah mereka yang dapat dengan
mudah dilihat dari pesawat terbang tinggi. Kota-kota juga ditampilkan; sebagai
tempat yang memiliki alasan pendaratan (simbol ungu bulat).
Sebuah indikasi
kekasaran tanah diberikan oleh bukit shading dan tinggi nilai-nilai untuk poin
yang tinggi individu di daerah (nomor hitam besar). Juga, fitur buatan manusia
yang bisa menjadi bahaya untuk pesawat terbang rendah juga ditampilkan - contoh
pada grafik ini adalah garis ungu wiggly (saluran listrik) dan segitiga ungu
(menara dan cerobong asap).
B. Peta
Laut dan Penerbitan Navigasi
Navigasi Peta laut
Navigasi Peta laut
Menurut (Alam Ikan 1), yang utama dan yang yang
perlu dipahami oleh para navigator adalah mengenal peta laut (Navigational
Charts) dan penerbitan navigasi (Navigation Publication). Peta adalah gambaran
permukaan bimi yang diproyeksikan pada suatu bidang datar, sedangkan yang
termasuk peta laut adalah semua jenis peta yang digunakan untuk keperluan
navigasi di lautan.
Peta laut menggambarkan keadaan rinci tentang
wilayah laut yang aman dilayari kapal-kapal, dengan tanda-tanda kedalan air,
adanya bahaya-bahaya navigasi baik yang kelihatan (di atas permukaan air)
maupun yang terdapat di bawah permukaan air, serta benda-benda petunjuk untuk
bernavigasi. Istilah peta pelayaran biasanya diterpakan pada peta-peta laut
yang langsung digunakn untuk pelayaran, misalnya untuk menarik garis-garis
haluan dari suatu tempat ke tempat lain, dan menentukan posisi kapal setiap
saat pada waktu kapal berlayar (Alam Ikan 1).
Pada peta laut, hal-hal yang perlu diperhatikan
antara lain:
1. Skala peta;
2. Jenis proyeksi peta;
3. Patokan kedalaman laut yang dipakai;
4. Patokan ketinggian benda-benda daratan;
5. Satuan yang digunakan; dan
6. Adanya benda-benda pembantu navigasi seperti:
suar,pelampung, dan lain-lain.
Menurut (Alam Ikan 2), dalam pembuatan peta laut
digunakan metode proyeksi sebagai berikut:
1. Proyeksi mercator
§ Pada proyeksi ini, permukaan bola bumi
digambarkan pada sebuah silinder. Pada proyeksi mercator normal silinder ini
menyinggung globe pada equator. Pola satuan dari derajah dan paralel, pola
jaring dari peta sebagai berikut:
§ derajah-derajah tergambar di peta sebagai
garis-garis lurus yang sejajar pada jarak satu sama lain yang sama.
§ paralel-paralel tergambar di peta ebagai
garis-garis sejajar, tegak lurus pada derajah-derajah, pada jarak satu sama
lain yang tidak sama.
2. Proyeksi gnomonis
§ Di suatu tempat dari wilayah yang akan
digambarkan, diletakkan datar singgung pada bola. dari titik tengah bola,
wilayah yang dikehendaki diproyeksikan pada daar singgung ini. Keistimewaan
dari proyeksi ini bahwa setiap lingkaran besar tergambar sebagai garis lurus.
3. Proyeksi stereografis
§ Pada proyeksi ini, di tengah dari wilayah yang
akan dipetakan, diletakkan sebuah datar singgung. Dari titik lawan titik
singgung, permukaan bumi diproyeksikan pada datar singgung atau datar potong.
Menurut (Alam Ikan 2), persyaratan yang
harus dipenuhu dalam pembuatan peta laut adalah:
1. Garis haluan, loxodorm harus berupa garis
lurus.
2. Peta harus konform atau sama sudut.
3. Perubahan skala kecil.
Suatu skala dapat dinyatakan dengan skala angka
dan pecahan serta skala dengan kalimat. Selain itu skala juga dapat dinyatakan
dengan cara:
1. “Natural scale“ (skala umum)
§ Contohnya 1:80.000, berarti satu satuan panjang
di peta sama dengan 80.000 kali dalam keadaan sesungguhnya.
2. “Numerical scale“ (skala angka)
§ Contohnya 1 cm = 10 km, berarti 1 cm
di peta sama dengan 10 km pada keadaan sebenarnya.
3. “Graphical scale“ (skala grafik)
§ Contohnya, di peta tergambar sebuah garis dengan
penunjuk mil, yard, km atau meter (Alam Ikan 1).
Menurut (Alam Ikan 2), pembagian peta menutut
skala ada 4, yaitu:
1. Peta penyeberangan adalah peta dengan skala yang
sangat kecil yang menggambarkan bagian besar dari bumi.
2. Peta haluan adalah peta yang digunakan untuk
bernavigasi pada jarak yang jauh dari pantai.
3. Peta pantai adalah peta yang digunakan untuk
bernavigasi mendekati pantai dan merlayar menyusur pantai.
4. Peta detail dan rencana adalah peta yang
digunakan untuk bernavigasi di jalur pelayaran sempit dan berlayar mendekati
pelabuhan, tempat labuh dan lain sebagainya.
Pada peta-peta laut diterbitkan oleh Dinas
Hidrografi dan Oceanografi Angkatan Laut (HIDROS), yang mencakup wilayah
Indonesia dimana selisih lintangnya relative kecil dan di dekat Khatulistiwa
(pertumbuhan lintang sangat kecil atau relatif tidak bertumbuh) pada umumnya menggunakan
proyeksi Mercator. Sehingga peta-peta Indonesia atau peta-peta dari daerha
dekat Khatuliswa sering disebut dengan “Peta Lintang Menengah” sedangkan
peta-peta pada daerah lintang tinggi adalah “Peta Lintang Menumbuh” (Alam
Ikan 1).
Peta Mercator adalah proyeksi silinder dengan
ketelitian yang dapat dipercaya. Oleh karena itu, peta dengan proyeksi Mercator
ini banyak digunakan sebagai peta pelayaran, terutama pelayaran jarak dekat dan
menyusur pantai.pada daerah-daerah yang sulit dipetakan dengan menggunakan
Proyeksi Mercator ini tetapi proyeksi Mercator masih dikehendaki (karena
kegunaan peta tersebut), msks digunakan jenis proyeksi yang disebut dengan
Universal Traverse Mercator (UTM), yaitu menrupakan pengembangan teknik yang
didasarkan pada proyeksi Mercator, dengan ketelitian lebih tinggi. Untuk
mengukur jarak antara dua tempat pada Peta Mercator, harus menggunakan skala
lintang (Alam Ikan 1).
Skala peta merupakan perbandingan satu satuan
panjang di peta dengan panjang yang sebenarnya / sesungguhnya. Skala peta
adalah salah satu hal yang perlu mendapat perhatian dalam menilai sebuah peta
yang akan digunakan, karena ketelitian sebuah peta tergantung dari:
1. Survey yang dilakukan untuk membuat peta;
2. Koreksi besar dan koreksi kecil setelah peta digunalkan;
3. Skala peta
4. Peralatan yang digunakan dalam survey dan
pembuatan peta; dan
5. Keterangan-keterangan, singkatan-singkatan
dan simbol-simbol yang digunakan.
Explanation :
Alam Ikan 1 : Supriyono, 2000
Alam Ikan 2 : Rheenen, 1986
C. Jenis-jenis peta secara umum
Secara umum Peta adalah gambaran konvensional permukaan bumi yang diskalakan . Erwin Raisz mengatakan bahwa seorang kartografer(orang yang membuat pera) harus menguasai 50% Geografi , 30% seni , 10% matematika , dan 10% lagi ilmu lainnya. Peta banyak fungsinya , peta pada umumnya untuk memberikan informasi tentang keadaan permukaan bumi .
Secara umum peta dikelompokkan berdasarkan isi peta, skala peta, nilai data, dan sifat data yang ditampilka pada peta.
·
Berdasarkan
isinya, peta dikelompokkan kedalam dua jenis, yaitu peta umum dan peta khusus.
·
Berdasarkan
skala petanya, yaitu peta skala besar, sedang, dan kecil.
·
Berdasarkan
nilai datanya, yaitu peta kuantitatif dan peta kualitatif.
·
Berdasarkan
sifat datanya, yaitu peta stasioner dan peta dinamis.
berdasarkan isinya,
peta bisa dikelomokkan ke dalam 2 jenis yaitu :
PETA UMUM
peta umum merupakan peta yang berisikan semua kenampakan bumi secara umum, baik kenampakan alami maupun kenampakan buatan manusia. jenis-jenis peta umum yaitu:
PETA UMUM
peta umum merupakan peta yang berisikan semua kenampakan bumi secara umum, baik kenampakan alami maupun kenampakan buatan manusia. jenis-jenis peta umum yaitu:
·
Peta
topografi: merupakan peta yang hanya menggambarkan suatu ilayah tertentu di permukaan
bumi.
Contoh:
peta topografi
·
Peta
kartografi: merupakan peta yang menggambarkan sebagian permukaan bumi. Cotoh:
·
Peta
Dunia: merupakan peta yang menggambarkan seluruh permukaan bola bumi. contoh:
PETA KHUSUS
peta khusus adalah peta yang dibuat untuk tujuan tertentu disebut juga peta tematik.
1.
berdasarkan
skala peda dapat dibedakan menjadi:
·
Peta
skala besar memiliki skala antara 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000
·
Peta
skala sedang memiliki skala antara 1 : 250.000 sampai 1 : 500.000
·
Peta
skala kecil memiliki skala antara 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000
2. berdasarkan sifat nilai daatanya dibedakan menjadi 2 yaitu :
·
Peta
kuantitatif : merupakan peta yang akan menjaab lokasi keberadaan suatu objek
beserta nilai objek tsb.
·
Peta
Kualitatif: merupakan peta yang menunjukkan keberadaan suatu objek di lokasi
tertentu. contohnya: peta lokasi perkebunan teh di puncak, Jawa Barat.
3. Berdasarkan sifat datanya :
·
Peta
Stasioner: merupakan peta dengan sifat data yang menggambarkan permukaan
bumi yang memiliki sifat tetap atau stabil. contohnya peta jalur pegunungan
·
Peta
Dinamis : merupakan peta yang menggambarkan keadaan permukaan bumi yang selalu
berubah-ubah atau tidak stabil. contohnya peta jaringan jalan atau peta
kepadatan penduduk.
TUGAS
NAVIGASI
JENIS-JENIS CHARTS NAVIGASI SERTA
JENIS-JENIS PETA SECARA UMUM DAN KHUSUS

NAMA : Aida Nurus Suroyya
NIM :26010313130098
PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU
KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
0 komentar:
Posting Komentar