CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Minggu, 12 April 2015

HASIL DAN PEMBAHASAN PRAKTIKUM METEOROLOGI 2014



IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.    Arus
4.1.1. Arah arus
Hasil yang diperoleh pada Praktikum Meteorologi Laut 2014 dengan materi pengukuran Arah Arus tersaji pada tabel sebagai berikut:
Tabel   . Hasil Pengukuran Arah Arus
Waktu
Line
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
08.00
3210 BL
3210 BL
3410 U
2570 BL
3150 BL
3210 BL
3120 BL
3050 BL
3180 BL
3300 BL
09.00
3560 U
170 U
3440 U
200 U
410 TL
00 U
3550 U
3500 U
00 U
3450 U
10.00
250 U
430 U
3540 U
130 U
180 U
50 U
00 U
3200 BL
3330 U
3280 BL
11.00
50 U
120 U
430 TL
3530  U
80 U
140 U
260 U
20 U
3500 U
3470 U
12.00
3150 BL
3250 BL
3550 U
3400 U
200 U
3500 U
3300 U
3350 U
3250  BL
3300 U
13.00
60 U
240 U
230 U
00 U
450 TL
250 U
600 TL
250 U
400 TL
550 TL
14.00
1610 S
2350 BD
2400 BD
2800 B
1500 S
1300 TG
3520 U
1900 S
2100 S
2650 S
15.00
150 U
1150 T
1550 S
1150 T
1300  TG
1200 TG
800 B
1450 TG
1200 TG
2050 S
16.00
1650 S
2500 B
2200 BD
2300 BD
2600 B
2500 B
2450 B
2250 BD
2600 B
2050 S
17.00
1700 S
2200 BD
2450 B
1700 S
1650 S
1300 TG
1700 S
1600 S
1650 S
2500 B
Sumber: Praktikum Meteorologi Laut, 2014.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari Praktikum Meteorologi Laut 2014 dengan parameter arus, dapat dilihat bahwa pergerakan arah arus mulai dari pengukuran pada pukul 08.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB didominasi menuju ke arah utara, namun pada pukul 14.00 WIB sampai pengukuran terakhir yaitu pada pukul 17.00 WIB pergerakan arus lebih cenderung menuju ke arah selatan. Hal ini dipengaruhi dengan adanya angin yang bertiup, arus akan bergerak mengikuti arah pergerakan angin.
Menurut Widyastuti (2009), bahwa arus merupakan gerakan yang sangat luas yang terjadi pada seluruh lautan di dunia. Arus permukaan dibangkitkan terutama oleh angin yang berhembus di permukaan laut. Selain itu topografi muka air laut juga turut mempengaruhi gerakan arus permukaan.
4.1.2. Kecepatan arus
Berdasarkan Praktikum Meteorologi Laut 2014 pada variabel Kecepatan arus hasil yang didapat yaitu sebagai berikut:
Tabel  . Hasil pengukuran kecepatan Arus
Waktu
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
08.00
0.01
0.05
0.05
0.008
0.007
0.05
0.025
0.013
0.04
0.01
09.00
1.29
0.07
0.04
0.07
0.07
0.08
0.71
0.43
0.03
0.02
10.00
0.45
 0.125
0.8
0.19
0.89
0.65
0.21
0.46
3.7
0.22
11.00
0.03
 0.02
0.04
0.07
0.9
0.05
0.02
0.4
0.05
0.06
12.00
0.02
 0.02
3.3
0.083
0.03
0.05
0.11
0.2
0.04
0.11
13.00
0.1
 0.09
0.05
0.1
0.86
0.09
0.02
0.05
0.07
0.07
14.00
0.02
 0.76
0.67
0.6
0.06
0.89
0.58
0.59
0.02
0.05
15.00
0.03
 0.06
0.05
0.83
0.12
0.05
0.1
0.83
0.05
0.03
16.00
0.07
 0.12
0.06
0.05
0.1
0.12
0.04
0.05
0.04
0.09
17.00
0.06
 0.01
0.09
0.09
0.1
0.2
0.05
0.03
0.08
0.04













Sumber: Praktikum Meteorologi Laut, 2014.
Gambar  . Grafik Kecepatan Arus
Berdasarkan pengukuran Kecepatan Arus pada Praktikum Meteorologi Laut 2014, maka dapat diperoleh hasil bahwa besarnya nilai kecepatan arus yang didapatkan mengalami fluktuasi. Nilai kecepatan arus terbesar yaitu 0,2 m/s, sedangkan nilai kecepatan arus yang terendah sebesar 0,03 m/s. Kecepatan arus pada umumnya dipengaruhi oleh besar dan tingginya gelombang serta pasang surut pada perairan tersebut.
Menurut Rampengan (2009), arus dengan kecepatan yang lemah baik pada saat air sedang bergerak pasang maupun surut, umumnya terukur pada kawasan yang dekat dengan garis pantai. Hal ini kemungkinan berkaitan dengan adanya gesekan dengan dasar perairan. Ruang-ruang yang dekat dengan garis pantai, pergerakan arus umumnya berada dalam pola yang relative acak. Ruang-ruang di bagian tengah, arus tampak memiliki pola tertentu dalam pergerakannya. Kecepatan arus pada saat pasang lebih besar dari pada kecepatan arus pada saat surut, karena berdasarkan analisis pasang surut menunjukkan pergerakkan volume air saat pasang lebih besar dari pada pergerakkan volume air saat surut.
4.1.3. Kedalaman perairan
Berdasarkan Praktikum Meteorologi Laut 2014 pada variabel Kecepatan arus hasil yang didapat yaitu sebagai berikut:
Tabel  . Hasil pengukuran kedalaman perairan
Waktu
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
08.00
63
120
100
113
105
57
82
40
25
52
09.00
63
52
86
100
88
47
56
32
20
81
10.00
60
90
105
98
93
37
49
31
43
81
11.00
48
31
46
39
30
80
89
80
50
88
12.00
88
76
88
82
71
77
85
71
52
81
13.00
88
75
93
84
70
80
90
86
50
82
14.00
90
80
87
92
72
82
86
88
79
72
15.00
90
87
95
98
90
85
87
78
79
70
16.00
80
94
105
108
103
97
100
95
83
100
17.00
109
106
114
118
110
105
112
87
104
92
Sumber : Praktikum Meteorologi Laut 2014.


Gambar  . Grafik Kedalaman perairan.
Hasil yang didapat dari pengukuran kedalaman adalah kedalaman terendah terjadi pada pukul 11.00 dengan kedalaman rata-rata 80 cm, dan kedalaman tertinggi pukul 17.00, dengan rata-rata kedalaman berkisar antara 130 cm. Faktor-faktor yang mempengaruhi kedalaman adalah jarak dari bibir pantai, dan pasang surut laut, karena pada lokasi pengukuran kontur pantainya landai jadi yang mempengaruhi kedalaman suatu perairan adalah pasang surut air laut, ketika pasang kedalaman di perairan tersebut akan meningkat dibanding dari keadaan normalnya.
Menurut Aziz (2006), distribusi vertical suhu pada daerah perairan estuari tidak terdapat daerah termoklin karena kedalamannya perairan yang diteliti dangkal. Sehingga dari lapisan permukaan sampai dasar masih dapat dipengaruhi angin dan adanya proses pencampuran vertical antara air laut dan air tawar. Distribusi suhu air laut di estuary dipengaruhi oleh kedalaman, klimatologi, pasang surut, dan morfologi perairan. Perairan estuari yang relative dangkal dan pemanasan air laut yang tidak homogen menyebabkan adanya perbedaan suhu laut secara vertical dan horizontal.

0 komentar:

Posting Komentar

Lorem Ipsum

kalo ngomen silahkan gratis kok,,,,..hehehe