PENGANTAR
ILMU PERIKANAN DAN
KELAUTAN

LINGKUP
YANG AKAN DI PELAJARI :
1.
PERIKANAN
2.
IKAN
3.
SUMBER DAYA IKAN
4.
SUMBER DAYA PERIKANAN
5.
PERIKANAN TANGKAP
6.
PERIKANAN BUDIDAYA
7.
KONSERVASI PERIKANAN
8.
HABITAT VITAL PERIKANAN
9.
SUMBER DAYA PERAIRAN
10.PEMINTAKATAN
EKOSISTEM PESISIR DAN LAUT
11.PENGELOLAAN
SUMBER DAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN
1.PERIKANAN
Perikanan
adalah suatu usaha tentang bagaimana memanfaatkan, membudidayakan ,mengelola,
termasuk mengolah dan memasarkan serta melestarikan sumber daya ikan .
Dari
segi tempat perikanan di bagi menjadi :
1.perikanan
laut
2.perikanan
danau
3.perikanan
air payau
2.IKAN
Menurut
uu no.45 , ikan adalah semua biota yang hidup atau bertempat tinggal di dalam
perairan baik untuksementara waktu atau sepanjang hidupnya.
Kategori ikan
misalnya ; reptil, amfibi, mamalia yang ada di laut, ikan bersirip, terumbu
karang dll.
Ikan di
bedakan menjadi 2 yaitu :
Ikan pelagik
dan ikan demersal
Ikan pelagik
yaitu ikan yang hidup bagian permukaan air laut.contohnya : ikan tuna
Sedangkan
ikan demersal yaitu ikan yang hidupnya di dasar laut.contohnya : ikanmata
sebelah, kerang , kepiting, bulu babi dll.
Perbedaan
menonjol antara ikan pelagik dan ikan demersal adalah apabila ikan pelagik
lebih suka mengerombol sedangkan ikan demersal lebih suka menyebar di dasar
perairan,sehingga untuk menangkap ikan- ikan demersal di butuhkan alat tangkap
khusus untuk menggaruk dasar laut,alat ini biasa di sebut TRAWL namun
penggunaan trawl untuk saat ini di larang karena dapat merusak terumbu karang
yang berada di dasar laut.kecuali untuk daerah yang tidak terdapat terumbu
karang.
3. SUMBER
DAYA IKAN
Sumber
daya ikan adalah sumber daya hayati yang hidup di kolong perairan dari lapisan
atas hingga dasar baik yang sifatnya menetap (sedentary) ,atau berpindah-pindah tempat/beruaya (migratory).
Contoh sumber daya sedentary yaitu :
€ Ikan sablak
€ Teripang
€ Bulu babi dll,
Contoh sumber daya migratory yaitu :
€ Ikan
lemuru
€ Ikan
layang
€ Ikan
tuna
Sumber daya migratory terbagi menjadi 3
yaitu :
1.katadromus
Yaitu ikan yang hidupnya di sekitar
muara sungai,namun pemijahannya di
lakukan di tengah laut.
Contohnya :
€Udang
windu
€Bandeng
€Ikan
sidat
2. Anadromus
Yaitu ikan yang
dewasanya di tengah laut , namun gerakan memijahnya di hulu sungai.
Contohnya
€ Ikan
salmon
€ Ikan
kerling
€ Ikan
depik
3.diadromus
Yaitu ikan yang pergerakan kawinnya
hanya berpindah ke
antar habitat vital.
Contohnya :
€ Ikan
kakap
€ Ikan
kerapu
Dalam
perikanan di kenal fenomena “Reproductive homming”
Yaitu
fenomena untuk selalu kembali ketempat dimana ikan tersebut di lahirkan untuk
pergerakan kawin hingga akhirnya menetaskan telur sampai lahir individu
baru.fenomena ini seperti naluri yang ada dalam biota air.
4.SUMBER
DAYA PERIKANAN
Perbedaan
antara sumber daya ikan dan sumber daya perikanan yaitu jika sumber daya ikan
adalah sumber daya yang terkait hanya pada ikan dan habitatnya, sedangkan
sumber daya perikanan yaitu sumber daya yang tidak terbatas ikan dan habitatnya,hal
ini juga terkait dengan teknologi untuk menangkap ikan , teknologi untuk
pembudidayaan ikan , teknologi untuk pengelolaan ikan serta teknologi untuk
pemasaran ikan.yang di dalamnya terdapat sumber daya manusia yang berperan
dalam pengelolaan sumber daya ikan.
5.
PERIKANAN TANGKAP
Perikanan
tangkap adalah usaha perikanan lewat eksploitasi penangkapan di perairan
tertentu (perairan laut, perairan umum, serta perairan yang di atur oleh
manusia lewat rekayasa teknologi).
6.
PERIKANAN BUDIDAYA
Perikanan
budidaya adalah pemanfaatan sumber daya ikan lewat upaya penangkaran dan
pembesaran (aspek pemeliharaan).
7.
KONSERVASI PERIKANAN
Konservasi
perikanan menurut UU.no 60 tahun 2007 yaitu upaya untuk melindungi SDI dan atau
habitatnya baik dalam siklus hidup penuh maupun sebagian dari siklus hidupnya.
Terdapat
beberapa konservasi yaitu ;
1.Konservasi
perairan
Yaitu upaya
perlindungan terhadap habitat perairan beserta isinya , dimana pada habitat
tersebut diyakini sebagai tempat pemijahan ikan-ikan endemik, ikan-ikan langka
/ikan yang di lindungi oleh UU.
2.Konservasi
habitat vital
Yaitu
perlindungan habitat yang berperan penting pada daur hidup biota.yaitu daerah
peneluran, pemijahan, serta pengasuhan anak-anak mereka.
3.konservasi
pesisir
Yaitu perlindungan
kawasan lindung pesisir yang dibatasi antara daerah surut terendah sampai
pasang tertinngi.
4.konservasi
pulau kecil
Yaitu
perlindungan pulau yang di kelilingi laut, luasnya kurang dari 2 km, dan masih
tampak saat air pasang tinggi.
5.konservasi
alur ruaya biota air
Yaitu
perlindungan terhadap alur migrasi biota air baik yang bertipe katadromus,
anadromus maupun diadromus.
8.HABITAT VITAL
PERIKANAN
Habitat vital
perikanan yaitu tempat – tempat yang berperan penting untuk mendukung daur
hidup biota air.
Beberapa habitat
vital perikanan yaitu :
A.Spawning
ground
Yaitu tempat dimana ikan kawin dan
memijah.
Contohnya :
€
Mangrove
€
Terumbu karang
€
Sand-dune
€
Padang lamun
€
Muara sungai
B.Nursery ground
Yaitu tempat
pengasuhan (penumbuhkembangan larva-larva anak ikan).
Contohnya :
€
Estuaria
€
Padang lamun
€
Mangrove
€
Terumbu karang
C.Feeding ground
Yaitu tempat
dimana ikan kecil maupun dewasa mencari makan.
Contohnya :
€
Perairan sungai
€
Perairan rawa
€
Perairan teluk atau laguna
D. Migration
line
Yaitu dimana
ikan-ikan melakukan perpindahan tempat atau beruaya.
Contohnya ;
€
Pinggiran pantai
€
Bisa terdapat di dasar laut atau di
permukaan air laut,misal lobster.
9.SUMBER DAYA PERAIRAN
Pada umumnya
sumber daya perairan terdiri dari sumber daya perikanan dan sumber daya non
perikanan.
Namun dalam hal
ini Sumber daya perairan dibagi menjadi 4 yaitu :
a. Sumber
daya ikan
b. Sumber
daya habitat
c. Sumber
daya manusia
d. Sumber
daya teknologi
10. PEMINTAKATAN EKOSISTEM
PESISIR DAN LAUT
a.mintakat upper supealitoral
yaitu mintakat dimana habitat itu
berada, berlokasi di daerah tertinggi di daratan.
Contohnya : di kawah dieng
b. mintakat supralitoral
yaitu habitat perikanan yang
berada di bawah upper supralitoral , dan pada saat-saat tertentu masih di
pengaruhi oleh lautan,terutama pasang tertinggi (pada bulan purnama), sungai,
rawa, telaga/danau, sebagian sand-dune,dan surut terendah (terjadi antara bulan
dan matahari tegak lurus).
c. zona litoral
yaitu merupakan habitat perikanan
yang areanya di batasi darat dan garis pantai saat pasang tertinggi sampai
surut terendah .
d.zona sublitoral
yaitu dasar perairan yang selalu
digenangi perairan laut dan darat .perairan laut dangkal yang menggenangi
sublitoral dikenal dengan zona neritic
e.laut terbuka
mintakat laut setelah zona neritic disebut laut
terbuka.Dalam laut terbuka terdapat 3 bagian yaitu :
€
batial (zona datar)
€
abisal (bagian yang berbentuk miring)
€
hadal (palung laut)
|
|
Umum
|
·
Perikanan
tangkap
|
|
|
·
Nelayan
|
|
|
|
|
|
·
Angling
|
|
|
|
·
Memukat
|
|
|
|
|
|
Lokasi
|
Perikanan tangkap, berbeda dengan perikanan budi daya, adalah usaha penangkapan
ikan dan organisme air lainnya di alam liar (laut, sungai, danau, dan badan air lainnya). Kehidupan organisme
air di alam liar dan faktor-faktornya (biotik dan abiotik) tidak dikendalikan
secara sengaja oleh manusia. Perikanan tangkap sebagian besar dilakukan di
laut, terutama di sekitar pantai dan landasan kontinen. Perikanan tangkap juga ada
di danau dan sungai. Masalah yang mengemuka di dalam perikanan
tangkap adalah penangkapan ikan berlebih dan polusi laut. Sejumlah spesies mengalami
penurunan populasi dalam jumlah yang signifikan dan berada dalam ancaman punah.
Hal ini mengakibatkan jumlah tangkapan ikan di alam liar dapat mengalami
penurunan secara umum.
Berlawanan
dengan perikanan tangkap, perikanan budi daya dioperasikan di daratan
menggunakan kolam air atau tangki, dan di badan air yang terpagari sehingga
organisme air yang dipelihara tidak lepas ke alam liar. Budi daya perikanan
meniru sistem yang terdapat di alam untuk membiakan dan membesarkan ikan. Meski
perikanan budi daya terus berkembang, namun sumber ikan utama yang dikonsumsi
manusia masih didapatkan dari perikanan tangkap, bahkan sumber protein utama
yang didapatkan dari alam liar.
Faktor yang mempengaruhi
perikanan tangkap antara lain:
1.Topografi laut
Produktivitas perikanan tangkap sebagian
besar masih ditentukan oleh topografi laut, termasuk interaksinya dengan arus
laut dan tingkat pencahayaan sinar matahari pada kedalaman tertentu. Topografi
laut dibentuk dengan berbagai jenis pantai, delta sungai, landasan benua, terumbu karang, dan ciri khas laut dalam seperti palung
dan punggung laut.
2.Arus laut
Arus laut adalah pergerakan air laut yang
terarah dan kontinu. Arus laut adalah aliran air yang bergerak karena gaya yang
bekerja pada air seperti rotasi bumi, angin, perbedaan temperatur dan kadar
garam, dan gravitasi bulan. Kontur dasar laut dan garis pantai juga
mempengaruhi arah dan kekuatan arus laut.
3.Biomassa
Fitoplankton → zooplankton → zooplankton predator → hewan penyaring → ikan
predator
Fitoplankton adalah produsen utama dalam rantai
makanan, yang mengubah karbon menjadi biomassa dengan bantuan sinar matahari.
Fitoplankton dikonsumsi zooplankton yang merupakan tingkat kedua dari rantai
makanan, termasuk krill, larva ikan, cumi, lobster, dan kepiting juga crustacea
kecil lainnya seperti copepod. Zooplankton dikonsumsi oleh zooplankton lain dan
hewan penyaring (ikan kecil, porifera, timun laut, dan sebagainya). Setelah itu, mereka
dikonsumsi oleh tingkatan yang lebih tinggi, seperti ikan predator (salmon dan
sebagainya) maupun mamalian air lain seperti singa laut. Namun hewan besar
seperti ikan paus memangsa plankton secara langsung.
4.Perairan dekat pantai
·
Estuari adalah badan air dekat pantai di mana
satu atau lebih sungai terhubung dengan laut melalui estuari. Estuari
seringkali dikaitkan dengan laju produktivitas biologis yang tinggi. Estuari
hampir tidak merasakan efek polusi yang berasal dari lautan namun menerima
dampak terbesar dari polusi yang terjadi di sungai.
·
Laguna adalah badan air asin atau air payau yang
relatif dangkal, terpisah dari laut yang dalam oleh karakteristik geologi
seperti gosong pasir, terumbu karang, dan sebagainya. Laguna dihidupi oleh
nutrisi dari laut. Laguna yang dihidupi oleh nutrisi dari sungai disebut
estuari.
·
Zona pasang surut adalah bagian dari laut yang terpapar
udara ketika air surut dan tenggelam ketika pasang tinggi. Area ini bisa beruba
habitat dengan berbagai jenis, dari bebatuan terjal, pantai berpasir, hingga
lapisan lumpur. Bentuk dan luas zona ini bervariasi.
·
Zona litoral adalah bagian dari laut yang terdekat
dengan garis pantai. Istilah litoral berasal dari bahasa latin, litoralis
yang berarti "pantai laut. Definisi dari zona litoral
menurut Encyclopædia Britannica adalah "bentang alam ekologi laut yang
mengalami efek ombak pasang surut dengan kedalaman antara lima higga sepuluh
meter di bawah titik terendah permukaan laut ketika surut.
·
Zona neritik adalah bagian dari laut yang melebar dari
zona litoral sampai ke landasan benua.[7] Zona neritik atau zona sublitoral relatif
dangkal, dengan kedalaman mencapai 200 meter dan umumnya merupakan perairan
yang memiliki kandungan oksigen yang cukup, tekanan yang rendah, dan temperatur
dan kadar garam yang relatif stabil. Pada zona neritik
cahaya dapat menembus dengan baik sehingga terdapat kehidupan fotosintetik
seperti fitoplankton dan sargassum yang mengapung,[8] menjadikan zona neritik lokasi di mana
mayoritas kehidupan laut berada.
5.Terumbu karang
Terumbu karang adakah struktur aragonite yang diproduksi oleh organisme hidup,
berada di perairan tropis dangkal dengan sedikit nutrisi di dalam air. Aliran
dari sungai yang mengandung sisa pupuk pertanian mengangung nutrisi tinggi dan
dapat merusak terumbu karang karena mempercepat pertumbuhan alga yang menempel
di terumbu karang.[9] Terumbu karang dapat ditemukan di
perairan beriklim sedang dan tropis, namun terumbu karang umumnya diterbentuk
di zona antara 30°N hingga 30°S dari ekuator. Terumbu karang merupakan tempat
pembiakan alami bagi organisme laut
HILANGNYA KEANEKARAGAMAN HAYATI
Setiap spesies di ekosistem memiliki pengaruh atau dipengaruhi oleh
spesies lain dalam ekosistem tersebut. Hanya terdapat sedikit sekali hubungan
antara predator dan mangsa yang tunggal. Kebanyakan memakan, atau dimakan oleh,
lebih dari satu spesies. Hubungan mereka dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Dalam banyak kasus, jika satu spesies dihilangkan dari ekosistem, maka spesies
lain akan terpengaruh.
Keanekaragaman spesies adalah kontribusi utama dalam
menjaga stabilitas ekosistem. Ketika suatu organisme mengeksploitasi berbagai
jenis sumber daya cenderung memiliki dampak yang kecil. Namun organisme yang
hanya mengeksploitasi jenis sumber daya yang terbatas akan memiliki dampak yang
kuat.
SPESIES YANG TERANCAM
Standar dunia mengenai pencatatan spesies laut yang spesies adalah IUCN Red List of Threatened Species.[15] Daftar ini
adalah dasar dari prioritas konservasi kelautan di dunia. Satu spesies
terdaftar dalam kategori jika diperhitungkan dalam kondisi kritis, terancam, atau rentan. Kategori lainnya seperti hampir terancam dan kekurangan data.
Spesies laut
Hingga tahun 2008, IUCN telah menilai sebanyak 3000
spesies laut. Hal ini termasuk penilaian spesies dalam kategori Elasmobranchii (hiu dan pari), kerapu, terumbu karang, penyu, burung laut, dan mamalia laut. Hampir
seperempat dari kelompok tersebut dikategorikan terancam.
Kelompok
|
||||
|
17%
|
13%
|
47%
|
|
|
12%
|
14%
|
30%
|
|
845
|
27%
|
20%
|
17%
|
|
|
25%
|
|
|
|
|
27%
|
|
|
|
7
|
86%
|
|
|
·
Elasmobranchii seperti hiu dan pari adalah ikan air dalam yang membuat mereka
sulit untuk dipelajari di alam liar. Tidak banyak diketahui tentang ekologi dan
status populasi mereka. Kebanyakan informasi dari mereka datang dari spesies
yang ditangkap nelayan secara sengaja maupun tidak disengaja. Banyak dari
spesies tersebut merupakan hewan yang tumbuh dengan lambat dan tidak dapat
mengembalikan jumlah mereka akibat penangkapan ikan berlebih yang terjadi di
seluruh dunia.
·
Kerapu terancam karena penangkapan ikan berlebih, terutama karena ikan
yang ditangkap merupakan ikan yang siap bertelur dan ikan yang terlalu muda.
·
Terumbu
karang terancam karena pemutihan karang yang terkait dengan meningkatnya
temperatur laut. Ancaman lainnya yaitu pembangunan di sekitar pantai, ekstraksi
terumbu karang, dan sedimentasi polusi.
·
Mamalia
laut mencakup paus, lumba-lumba, ajing laut, singa laut, walrus, duyung, dan beruang kutub.
Ancaman utama yaitu jaring hantu
yang membuat mereka sulit untuk mengambil nafas kembali. Penangkapan ikan,
polusi dari kapal, dan tabrakan dengan perahu juga menjadi ancaman.
·
Burung
laut sering tertangkap kail nelayan karena mencuri ikan
yang telah tertangkap. Ancaman lainnya yaitu jaring ikan di mana mereka
terperangkap ketika menyelam mencari ikan, dan tumpahan minyak.
·
Penyu, terutama telur mereka, terancam pembangunan pantai, penambangan
pasir, dan aktivitas manusia yang memburu telur penyu Di laut, penyu menjadi
sasaran pemancingan,
menjadi tangkapan sampingan nelayan, dan jaring hantu.
IUCN di tahun 2012 melakukan penilaian terhadap 17000
spesies laut. Penilaian mencakup spesies yang berada di perairan hutan bakau dan yang mendiami terumbu karang dan rumput laut, serta
invertebrata penting seperti mollusc dan echinodermata.
Spesies air tawar
Perikanan air tawar memiliki keragaman spesies yang
kurang seimbang jika dibandingkan dengan luasnya ekosistem mereka. Air tawar
merupakan rumah bagi seperempat spesies ikan meski luas perairan air tawar
hanya 1% dari luas permukaan dunia.
Pembangunan industri dan pertanian memberikan tekanan bagi ekosistem air
tawar. Air mulai tercemar atau diekstraksi dalam jumlah besar. Rawa-rawa mulai
dikeringkan, sungai dibelokkan arusnya, dan hutan dihilangkan sehingga
meningkatkan erosi dan sedimentasi sungai. Spesies invasif juga dipaparkan ke
ekosistem air tawar.
Di tahun 2008, IUCN telah menilan sebanyak 6000 spesies
air tawar dan sebanyak 21000 masih dalam proses. Namun dari data yang telah
dihasilkan, secara global spesies air tawar banyak yang terancam, dan mungkin
lebih terancam dari spesies laut.
TUGAS MAKALAH
PENGANTAR ILMU PERIKANAN DAN KELAUTAN
DI SUSUN OLEH :
Nama : Aida Nurus
Suroyya
Nim : 26010313130098
Prodi : PSP
Kelas : B
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013
0 komentar:
Posting Komentar