Seperti “Karambol” ?UN Tahun ini

Jumat,19/04  selayaknya pelajar yang lain ,sehari setelah ujian nasional berakhir (bagi pelajar di Pulau  Jawa) walaupun sudah bisa bernafas lega  belum mengetahui hasil Ujian secara rinci maupun klise dengan embel-embel kata LULUS .Tak asing lagi dengan kabar yang beredar bahwa banyak pelajar SMA yang menjadi peserta pelajar mengeluhkan kertas LJUN yang mana  UN kali ini sangat disayang kan kualitas kertas yang  menjadi salah satu momok penentuan kelulusan seluruh peserta telah banyak dinilai  sangat buruk bahkan lebih buruk dari kertas fotokopy.
Di sisi lain, saudara seperjuangan kita yang berada diluar tanah Jawa harus mengalami penundaan yang berlarut larut.Padahal hal tersebut merugikan beberapa pihak khususnya siswa/i yang menjadi peserta UN tersebut.Siswa/i seperti ombak yang sengaja diombang ambingkan.Banyak mental peserta yang lowbat dikarenakan hal tersebut menjadi penghambat semangat yang makin layu
walaupun tak terlihat mati.
Belum lagi kabar anggaran Kertas ujian tahun ini  mencapai angka Rp.120 Milyar..waw angka yang terbilang  fantastis,namun pada kenyataannya angka tersebut tak sebanding dengan kualitas yang didapatkan siswa/i.Ada apakah gerangan? apa benar UN tahun ini sebagai eksperimen para empunya?atau hanya sebuah permain karambol yang sedianya menang dapat, kalah dapat?entahlah tak perlu bersuudzon .Yang penting kita tetap mengambil sisi positifnya tak perlu berharap harap cemas pada mozaik ini  tetap semangat dan jangan menyerah.Berdoa dan berikhtiyar itu yang sangat menjamin.Semoga,walaupun LJUN kualitas rendah tak berpengaruh pada kualita SDM para pelajar.Good luck!